Jumat, 31 Oktober 2014

syiir tanpo waton versi bahasa indonesia



ا ستغفرالله رب البرايا # استغفرالله من الخطايا
رب زدني علما نافعا # و وفقني عملا صالحا
يا رسول الله سلام عليك # يارفيع الشان و الدرج
عطفـة ياجيرة العالم # يااهيل الجود و الكرم


Aku memulai menembangkan (menyanyikan) sya’ir # Dengan memuji kepada Tuhan
Yang memberi rahmat dan kenikmatan # Siang dan malam tanpa perhitungan

Wahai para sahabat pria dan wanita # jangan hanya belajar syari’at saja
Hanya pandai mendongeng (bicara),menulis dan membaca # Akhirnya hanya akan sengsara

Banyak yang hafal al-Qur’an dan hadistnya # Suka mengkafirkan orang lain
Kekafirannya sendiri tidak diperhatikan # Kalau masih kotor hati dan akalnya

Mudah tertipu nafsu angkara # Dalam hiasan gemerlapnya dunia
Iri dan dengki kekayaan tetangga # Maka hatinya gelap dan nista

Mari saudara jangan melupakan # Kewajiban mengaji (belajar) lengkap dengan aturannya
Untuk menebalkan iman tauhidnya # Bagusnya bekal mulia matinya

Yang disebut orang shaleh itu bagus hatinya # Karena sempurna seri keilmuannya
Melakukan thariqat dan ma’rifatnya # Juga hakekat meresap rasanya

Al-qur’an qodhim wahyu yang mulia # Tanpa ditulis bisa dibaca
Itu wejangan (pesan) guru yang waskita # Ditancapkan ke dalam dada

tergantung (tertempel) di hati dan pikiran # Merasuk ke dalam badan dan tubuh
Mu’jizat rasul ( Al-qur’an ) jadi pedoman # Sebagai jalan masuknya iman

Kepada Allah yang Maha suci # Harus berpelukan (mendekatkan diri) siang dan malam
Diusahakan dan dilatih # Dzikir dan suluk jangan sampai dilupakan

Hidupnya tentram dan merasa aman # Itulah perasaan tanda beriman
Sabar menerima meskipun (hidup) pas-pasan # Semua sudah ditakdirkan dari Tuhan

Terhadap teman , saudara dan tetangga # Rukunlah jangan bertengkar
Itu sunnah Rasul yang mulia # Nabi Muhammad suri tauladan kita

Mari jalani semuanya # Allah yang akan mengangkat derajatnya
Meskipun rendah secara lahiriah # Namun mulia kedudukan derajatnya disisi Allah

Ketika ajal telah datang di Akhir # Tidak tersesat roh dan sukma(raga)nya
Disanjung Allah surga tempatnya # Utuh (lengkap) jasadnya juga kain kafannya

يا رسول الله سلام عليك # يارفيع الشان و الدرج
عطفـة ياجيرة العالم # يااهيل الجود و الكرم

Syi'ir Tanpo Waton al-magfurlah KH Abdurrahman Wachid (Gus Dur)

استغفر الله ربّ البرايا # استتغفر الله من الخطا يا
ربّي زدني علما نافعا # ووفّقني عملا صالحا

يا رسول الله سلام عليك # يا رفيع الشان و الدرج
عطفة يا جيرة العالم # يا أهَيل الجود والكرم

astaghfirullah robal baroya
astaghfirullah minal khotoya
rabbi zidni ilman nafia
wawafiqni amalan sholihan

Ya rasulalla salamun alaik
ya rafi asyani waddaraji
atwatayyaji ratalalami
ya uhai laljuu diwal karami

ngawiti ingsun nglarar syiiran
kelawan muji maring pengeran
kang paring rohmat lan kenikmatan
rino wengine tanpa pidungan 2x

duh bolo  konco priyo wanito
ojo mung ngaji syareat bloko
gur pinter dongeng nulis lan moco
tembe burine bakal sangsoro 2x

akeh kang apal quran hadise
seneng ngafirke marang liyane
kafire dewe dak digatekke
yen isih kotor ati akale 2x

gampang kabujuk nafsu angkoro
ing pepahese gebyare dunyo
iri lan meri sugihe tonggo
mulo atine peteng lan nisto 2x

ayo sedulur jo ngelaleake
wajibe ngaji sak pranatane
nggo ngandelake iman tauhide
baguse sangu mulyo matine 2x

kang aran sholeh baguse atine
kerono mapan sari ngelmune
laku thoriqah lan makrifate
ugo hakekat manjing rasane 2x

al quran qadim wahyu minulyo
tanpa dinulis iso diwoco
iku wejangan guru waskito
den tancepake ing jero dodo 2x

kumantil ati lan pikiran
mrasuk ing badan kabeh jeroan
mukjizat rosul dadi pedoman
minongko dalan manjinge iman 2x

kelawan Allah kang moho suci
kudu rangkulan rino lan wengi
ditirakati diriyadhahi
dzikir lan suluk jo nganti lali 2x

uripe ayem, rumongso aman
dununge roso tondo yen iman
sabar narimo najan paspasan
kabeh tinakdir saking pengeran 2x

kelawan konco dulur lan tonggo
kang podho rukun ojo nesio
iku sunahe rasul kang mulya
nabi Muhammad panutan kito 2x

ayo nglakoni sekabehane
Allah kang bakal ngangkat drajate
senajan asor toto dhohire
ananging mulya maqom drajate 2x

Ya rasulalla salamun alaik
ya rafi asyani waddaraji
atwatayyaji ratalalami
ya uhai laljuu diwal karami

Durrahman



Oleh Joko Pinurbo

Mengenakan kemeja dan celana pendek putih,
Durrahman berdiri sendirian di beranda istana.
Dua ekor burung gereja hinggap di atas bahunya,
bercericit dan menari riang.
Senja melangkah tegap, memberinya salam hormat,
kemudian berderap ke dalam matanya yang hangat dan terang.

Di depan mikrofon Durrahman mengucapkan pidato singkatnya:
“Hai umatku tercinta, dalam diriku ada seorang presiden
yang telah kuperintahkan untuk turun tahta
sebab tubuhku terlalu lapang baginya.
Hal-hal yang menyangkut pemberhentiannya
akan kubereskan sekarang juga.”

Dua ekor burung gereja menjerit nyaring di atas bahunya.
Durrahman berjalan mundur ke dalam istana.
Dikecupnya telapak tangannya, lalu dilambai-lambaikannya
ke arah ribuan orang yang mengelu-elukannya dari seberang.

Selamat jalan, Gus. Selamat jalan, Dur.
Dalam dirimu ada seorang pujangga yang tak binasa.
Hatimu suaka bagi segala umat yang ingin membangun kembali
puing-puing cinta, ibukota bagi kaum yang teraniaya.
Ketika kami semua ingin jadi presiden,
baju presidenmu sudah lebih dulu kautanggalkan.

(2010)


Ode Buat Gus Dur


Oleh D. Zawawi Imron
I

Aku tak tahu, kata apa yang pantas kami ucapkan
untuk melepaskan, setelah engkau bulat
menjadi arwah
Setiap daun kering pasti terlepas dari tangkai
bersama takdir Tuhan
Untuk itu kami resapi Al-Ghazali
bahwa tak ada yang lebih baik
daripada yang telah ditakdirkan Allah
Karena itu kami rela
mesti tak sepenuhnya mengerti
karena yang terindah adalah rahasia

II
Bendera dinaikkan setengah tiang
Tapi angin seakan enggan menyentuhnya
apalagi mengibarkannya
Biarkan bendera itu merenung
menafakkuri kehilangan ini
yang bukan sekadar kepergian
Bendera itu diam-diam meneteskan juga
air mata, yang didahului tetesan embun di ujung daunan
Semua membisikkan doa
seperti yang kucapkan setelah kau dikuburkan
Bendera itu seperti tak punya alasan
untuk berkibar, seperti kami yang tak punya alasan
untuk meragukan cintamu
kepada buruh pencangkul yang tak punya tanah
atau kepada nelayan yang tidak kebagian ikan
Cintamu akan terus merayap
ke seluruh penjuru angin
dan tak mengenal kata selesai

III
Di antara kami ada yang mengenalmu
sebagai pemain akrobat yang piawai
sehingga kami kadang bersedih
dan yang lain tersenyum
Yang kadang terluput kulihat
adalah kelebat mutiara
yang membias sangat sebentar
Hanya gerimis dan sesekali hujan
yang menangisi momentum-momentum yang hilang
padahal kami tahu
momentum tak kan kembali
dan tidak akan pernah kembali

IV
Matahari besok akan terbit
mengembangkan senyummu
lalu dilanjutkan
oleh bibir bayi-bayi yang baru lahir
Merekalah nanti yang akan bangkit
membetulkan arah sejarah

Selamat jalan, Gus Dur!
Selamat berjumpa dengan orang-orang suci
Selamat berkumpul dengan para pahlawan
Karena engkau sendiri
memang pahlawan

Sueznya Abdurrahman Wahid


Oleh A. Mustofa Bisri
Kota Suez kota sepi
Kota Suez kota kering
Dengan angin suara kami beriring
Dendang membelah hati
Kau yang jauh dari kami
kota Suez beri gamitan padamu

Kami beri lagu untukmu
Lagu sunyi hati kami

BAGI BAGI HANDPHONE

Suatu ketika Gus Dur membagi-bagikan handphone kepada sejumlah kiai NU. Tentu saja para kiai ini agak kikuk dengan teknologi telepon genggam itu.
Karena merasa sejumlah kiai koleganya sudah mendapatkan handphone, Gus Dur pun dengan mudah menghubungi mereka lewat telepon genggam tersebut.
Pada satu kesempatan, Gus Dur meminta kepada asistennya untuk mengirimkan SMS ke salah seorang kiai. Namun, lama ditunggu, jawaban dari sang kiai tak kunjung didapat. Alhasil Gus Dur pun menelepon sang kiai.
“Pak kiai, kalau ada SMS dari umat mbok ya dijawab,” kata Gus Dur.
Lantas dengan polosnya sang kiai menjawab, “Waduh Gus, saya nggak nulis di handphone ini, soalnya tulisan saya jelek.”

GAMBAR DAN KATA-KATA MUTIARA – HIKMAH DARI ALM GUS DUR



gusdur muda
Berikut ini adalah gambar/foto dan kata-kata mutiara dari Alm Gus Dur

kata-mutiara Gus Dur-01
kata-mutiara Gus Dur-02
kata-mutiara Gus Dur-03
kata-mutiara Gus Dur-04
kata-mutiara Gus Dur-05
Gus Dur & Politik
gus dur-09
kata-mutiara Gus Dur-06
kata-mutiara Gus Dur-07
kata-mutiara Gus Dur-08 kata-mutiara Gus Dur-09
kata-mutiara Gus Dur-10
Dari berbagai sumber